
"Yang perlu diluruskan, saya bukan mengajukan diri buat capres. Tapi ada desakan dari kalangan umat yang diwakili oleh ulama dan politik untuk tampil di 2014. Jd saya bukan orang yang mengajukan diri tapi diajukan," ucap Rhoma di acara Sosialisasi & Workshop Nominasi Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO, Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat (23/11).
Rhoma pun berkisah bahwa dukungan terhadap pencalonan dirinya untuk maju pada pilpres nanti adalah bukan kali yang pertama.
"Kita mesti flashback, tahun 2004, 2009 saya pernah dilamar. Barang kali dari faktor elektabilitas. Saya tolak, karena jabatan ini sangat menakutkan," lanjutnya.
Namun, kali ini Rhoma Irama merasa jiwanya telah terpanggil. Dirinya diyakinkan kalau bisa membawa perubahan terhadap bangsa Indonesia. "Kali ini ada panggilan. Mereka meyakini saya bisa bawa perubahan jadi saya dalam posisi yang tidak bisa menolak. Kalau saya nolak berdosa. Ini bukan yang saya inginkan, tapi situasi kondisi saya seperti itu," tukasnya. [kapanlagi.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar