Nasional – Heboh! itulah ungkapan yang tepat untuk menanggapi kasus LKS “Istri Simpanan”. Cerita yang disuguhkan berjudul ‘Bang Maman dari Kali Pasir’ di LKS Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) terbitan PT MK, telah meresahkan para orang tua murid SD Angkasa IX, Jakarta Timur.
Awalnya kami mendengar berita tersebut tidak begitu merespon, sebab menurut kami tidak begitu menarik. Namun ahirnya kami tertarik dengan kasus LKS “Istri Simpanan” setelah melihat beberapa media televisi banyak yang mengabarkannya. Seperti apa kasus LKS “Istri Simpanan” dan Seberapa besar sih kasus tersebut?, berikut ulasan kami tentang kasus LKS “Istri Simpanan” yang berhasil kami ringkas untuk anda.
Berikut Kasus ‘Istri Simpanan’ dalam cerita ‘Bang Maman dari Kali Pasir’
Bang Maman pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan dijodohkan dengan Salim anak Pak Darip orang kaya dari Kali Pasir.Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa kebun yang sangat luas kepada Salim. Karena Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan meminta Kusen untuk mengurusnya.Namun, Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah dijual, Salim jatuh miskin, harta warisan ayahnya habis dan Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.Mengetahui Salim jatuh miskin, Bang Maman meminta Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Namun Ijah tidak mau, karena biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.Karena tak mau bercerai, Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme pun setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.
Melihat cerita ‘Bang Maman dari Kali Pasir’ diatas kami menyimpulkan bahwa cerita tersebut menyuguhkan materi yang berat untuk bisa dipahami oleh para murid Sekolah Dasar. Hal itu dikarenakan oleh jalannya cerita yang suguhkan tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pendidikan. Pada dasarnya sebuah cerita yang ada di sebuah LKS harus menceritakan sebuah tema yang memiliki unsur pendidikan.
Laporan orang tua murid atas beredarnya kasus ‘Istri Simpanan’ menurut kami sudah benar, sebab ketika seorang anak membacanya dan bertanya tentang ‘Apa itu Istri Simpanan?’. Kita jika diposisikan sebagai orang tua pasti tidak rela jika anak kita mengetahuinya. Sebagaimana seorang anak Sekolah Dasar masih memiliki pola pikir yang belum luas, sehingga hal itu ditakutkan oleh para orang tua.
Bagaimana dengan pendapat anda?
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar